LPPI (Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia) menjadi tuan rumah penyelenggaraan workshop dengan tema “Solusi Mengatasi MISMATCH Pemberian Kredit Jangka Panjang Dengan Sumber Dananya” pada hari Selasa, 28 September 2010. Workshop yang diadakan berkat kerjasama dengan BWS Capital Partners ini dihadiri oleh perwakilan dari stakeholder bank-bank yang ada di Indonesia, antara lain: BNI, BRI, BCA, BTN, Bank Mandiri, BPD Sulut, Bank BPD Kalbar dan beberapa bank lokal lainnya.
Workshop ini merupakan ajang para kalangan perbankan untuk memperlebar kesempatan dan akses terhadap kepemilikan rumah bagi masyarakat di negara berkembang dengan kondisi ekonomi yang sedang tumbuh, terutama di Indonesia. Selain itu, workshop ini juga dimaksudkan sebagai ajang untuk menyediakan sumber pendanaan alternatif dan kompetitif pada industri properti di Indonesia khusus kalangan perbankan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur LPPI Bidang I Saifuddien Hasan, mengemukakan beberapa pendapatnya di pembukaan acara akan kebutuhan Indonesia terhadap sumber dana dari luar negeri terutama pada sektor riil yang bisa disalurkan melalui industri perbankan.
“Tergantung bagaimana kita berusaha dan mencari sumber dana tersebut. Amerika mempunyai Ex-Im Bank dimana kredit investasi dapat memberikan jaminan terhadap investasi ke luar negeri,” lanjutnya.
Hadir sebagai pembicara, Direktur BWS Capital Partners Alec Salemon, memaparkan beberapa pokok pikiran tentang tema yang diangkat. Diantaranya, program fasilitas kredit khusus untuk kredit perumahan terhadap masyarakat kelas menengah kebawah yang disediakan oleh PT. Indonesia Home Loan selaku Special Purpose Vehicle (SPV), disponsori oleh BWS Capital Partners dan diberi jaminan oleh Overseas Private Investment Corporation (OPIC).
Indonesia menjadi fokus oleh BWS Capital Partners dikarenakan Indonesia memiliki 17.508 pulau dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa dan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik di kawasan Asia Tenggara dengan Produk Domestik Bruto (GDP) nominal sebesar 511,7 milliar US dolar pada tahun 2008 dan GDP nominal perkapita sebesar 2.246 US dolar. Selain itu, jumlah rumah tangga yang ingin memiliki rumah sebesar 8 juta keluarga dimana jumlah penduduk tumbuh 1,6% pertahun melebihi pertumbuhan industri perumahan.
Program ini ditargetkan bisa berjalan melalui kerjasama dengan bank-bank lokal yang terpilih. Dengan goal antara lain, pendanaan sebesar 150 – 200 juta US dolar dan kriteria-kriteria capaian BWS Capital Partners terhadap mitra kerjasama berdasarkan track record, kinerja back office bank, suku bunga tahunan dan wilayah yang dicakupi.
BWS Capital Partners sebelum berniat melakukan investasi di Indonesia terlebih dahulu sukses menjalankan program fasilitas kredit khusus untuk perumahan masyarakat kelas menengah kebawah di Nigeria.
No comments:
Post a Comment